Dua Hari Pasca Banjir Bandang, Lundar Masih Berselimut Lumpur

    Dua Hari Pasca Banjir Bandang, Lundar Masih Berselimut Lumpur

    Pasaman, - Memasuki H+2 pasca banjir bandang Jorong lundar, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, aktifitas tim penanggulangan bencana daerah bersama Pol PP Damkar Kabupaten Pasaman, masih tampak berjibaku membersihkan rumah-rumah warga dan fasilitas umun yang tertimbun lumpur.

    Sejumlah alat berat, mobil Damkar dan puluhan personil berseragam Tagana, Damkar dan Pol PP tampak menyebar menyasar lokasi terparah.

    Bangunan rumah, sawah dan ladang serta fasilitas umum yang porak poranda di terjang banjir lumpur, kondisinya masih memprihatinkan. 

    Timbunan material lumpur dan bongkahan batang kayu yang hanyut terbawa banjir, juga masih memenuhi kampung Lundar, yang sebelumnya tenang, aman dan damai.

    Tek Jani (60 th), warga Lundar yang rumahnya rusak parah tersapu luapan Batang Siak (Sungai Lundar), mengaku hingga saat itu masih mengungsi di rumah saudaranya. 

    "Sejak banjir menghantam rumah ini, Kami sekeluarga mengungsi ke rumah dunsanak, tak jauh dari sini. Entah kapan kami bisa menempati rumah ini lagi, karena kondisinya sudah hancur, " tutur Tek Jani sedih.

    Memang, rumah Tek Jani terbilang yang terparah diterjang banjir bandang malam minggu kemaren. Bagian dapurnya lenyap tersapu air bah, satu kamar jebol, sedangkan jendela dan pintu ruang tamunya rontok, hancur berkeping-keping. 

    Jani sempat bertutur, air diketahui mulai membesar sekitar pukul 17.30 wib, di saat hujan lebat masih mengguyur wilayah itu.

    Untung dirinya sempat melarikan diri, disaat air sungai mulai menghantam bagian belakang rumahnya.

    Tidak ada barang perabotan yang bisa diselamatkan, seluruhnya rusak terendam banjir lumpur dan sebagian lagi hanyut tersapu air bah setinggi sepinggang rumah Tek Jani.

    Kondisi rumah Tek Jani, rumah Piah dan rumah-rumah disekitarnya, hingga tadi masih berselimut lumpur setinggi mata kaki orang dewasa. 

    "Rumah adiak wak si Piah yang di seberang jalan, juga hancur. Nasibnya sama dengan rumah saya ini, " ucap Jani, didampingi menantunya Suci (23 th) yang tengah menggendong bayinya.

    Dari pengamatan di lokasi sore tadi, tampaknya masih dibutuhkan tambahan alat berat (escavator) dan beberapa unit dump truk untuk membuang material lumpur dan bongkahan kayu di lokasi banjir bandang Lundar.

    PASAMAN SUMBAR
    Syafrianto

    Syafrianto

    Artikel Sebelumnya

    Lomba Orasi, DPC Partai Gerindra Pasaman...

    Artikel Berikutnya

    Jembatan Ambruk Dihantam Banjir, Anggota...

    Komentar

    Berita terkait